Contoh RAB Usaha Budidaya Ikan Lele Sistem Bioflok | Analisa Usaha Budidaya Lele Bioflok

Daftar Isi [Tutup]
    Cara budidaya atau ternak lele bisa dengan berbagai macam teknik, termasuk budidaya lele bioflok. Mungkin masih banyak yang belum tau apa itu lele bioflok dan bagaimana cara ternak lele dengan sistem bioflok tersebut. Di dalam artikel ini akan saya jelaskan apa saja yang dibutuhkan bagi Anda yang berminat untuk ternak lele bioflok mulai dari persiapan membuat kolam bioflok, cara membuat air bioflok sampai analisa usaha budidaya lele sistem bioflok secara lengkap.

    Panduan Budidaya Lele Sistem Bioflok
    sumber:youtube.com

    Budidaya Lele Bioflok

    Budidaya lele sistem bioflok ialah cara ternak ikan lele menggunakan cara memanfaatkan limbah yang dihasilkan dalam proses ternak itu sendiri. Limbah tersebut digunakan sebagai sumber alami makanan ikan dengan cara menumbuhkan mikroorganisme sehingga menjadi gumpalan kecil yang disebut floc. Bakteri baik non pathogen (probiotik) dibutuhkan guna memacu pertumbuhan mikro organisme serta pemasangan alat airator agar suplai oksigen di dalam kolam tercukupi, alat ini juga bisa berfungsi untuk mengaduk air di dasar kolam. Dengan ternak lele bioflok ini efisiensi pakan bisa ditekan, bisa menjadi solusi bagi Anda yang bermodal minim.

    Sistem bioflok sendiri sebenarnya sudah lama ada dan dimanfaatkan di berbagai negara untuk budidaya ikan, tidak hanya lele tapi juga bisa diterapkan untuk jenis ikan lainnya. Beberapa negara yang sudah menerapkan sistem bioflok diantaranya Brasil, Jepang, Australia, dll. Teknik bioflok juga merupakan sebuah cara ternak lele organik karena sumber makanan yang diberikan alami.

    Untuk cara membuat kolam budidaya lele bioflok tidak ada syarat khusus, tapi pada umumnya dibuat dari terpal yang bisa diaplikasikan pada lahan sempit. Dan juga ternak lele di kolam terpal merupakan pilihan paling gampang diterapkan. Cara membuat kolam terpal untuk ternak lele sudah sering saya bahas di beberapa artikel saya sebelumnya silahkan Anda baca-baca lagi.

    Keunggulan Budidaya Lele Sistem Bioflok


    • Efisiensi Penggunaan Air: Dibandingkan dengan sistem budidaya konvensional, sistem bioflok menghasilkan lebih sedikit limbah dan membutuhkan jumlah air yang lebih sedikit. Hal ini membuatnya lebih ramah lingkungan dan dapat diaplikasikan di daerah-daerah dengan ketersediaan air yang terbatas.
    • Kontrol Kualitas Air: Dengan adanya bakteri probiotik yang aktif, kualitas air dalam sistem bioflok dapat dipertahankan dengan baik. Hal ini mengurangi risiko terjadinya penyakit dan memastikan kondisi lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan lele.
    • Peningkatan Efisiensi Pakan: Bakteri dalam sistem bioflok dapat mencerna sisa-sisa pakan yang tidak dimakan oleh ikan, sehingga memaksimalkan pemanfaatan pakan dan mengurangi biaya operasional.
    • Pengendalian Kualitas Produk: Dengan kondisi lingkungan yang terkontrol dengan baik, kualitas ikan lele yang dihasilkan cenderung lebih baik, baik dari segi tekstur daging maupun kebersihannya.

    Tantangan dalam Budidaya Lele Sistem Bioflok


    Meskipun memiliki banyak keunggulan, budidaya lele sistem bioflok juga menghadapi beberapa tantangan, antara lain:

    • Perawatan yang Intensif: Sistem bioflok membutuhkan pemantauan dan perawatan yang lebih intensif untuk menjaga keseimbangan ekosistem di dalam kolam. Hal ini meliputi pengukuran kualitas air secara berkala, pengaturan pemberian pakan, dan penanganan masalah jika terjadi.
    • Investasi Awal yang Tidak Kecil: Meskipun dalam jangka panjang dapat menghemat biaya operasional, membangun sistem bioflok memerlukan investasi awal yang tidak kecil, terutama untuk membeli peralatan dan teknologi yang diperlukan.
    • Keterampilan dan Pengetahuan yang Diperlukan: Budidaya lele sistem bioflok membutuhkan pengetahuan dan keterampilan khusus dalam mengelola sistem tersebut. Petani perlu memahami prinsip-prinsip dasar ekologi akuakultur serta teknologi yang digunakan.

    cara budidaya ikan lele sistem bioflok
    sumber: http://efishery.com/


    Baiklah saya anggap Anda sudah mengerti cara membuat kolam, saatnya kita bahas cara membuat air bioflok.

    Step-by-step membuat air kolam bioflok:

    1. Masukkan air ke dalam kolam sampai setinggi 80-100 cm.
    2. Masukkan prodiotik (sebagai contoh; POC BMW) sebanyak 5 ml/m3. Anda bisa mendapatkan probiotik untuk bioflok di toko-toko pertanian dan perikanan.
    3. Tahap selanjutnya adalah menambahkan juga prebiotik sebagai pakan bakteri baik contohnya tetesan tebu (molase) sebanyak 250 ml/m3. Kemudian tambahkan juga dolomit di malam hari, ambil hanya airnya saja.
    4. Biarkan air selama seminggu hingga 10 hari agar mikro organisme berkembang.
    5. Masukkan benih ikan lele di kolam bioflok pada hari ke 11 atau apabila dirasa kolam sudah siap.

    Bibit Lele Bioflok

    Untuk bibit ternak lele dengan sistem bioflok tidak terpaku pada satu jenis tertentu. Namun pada umumnya di Indonesia menggunakan bibit ikan lele Sangkuriang karena telah teruji ketahanan terhadap penyakit dan mempunyai daya hidup tinggi sampai panen. Bibit lele Sangkuriang sangat mudah didapatkan di berbagai daerah di Indonesia, untuk informasi penjual bibit lele Sangkuriang bisa searching di Google. Pastikan benih ikan lele yang Anda beli dalam keadaan sehat dan seragam untuk hasil yang maksimal.

    Contoh Rencana Anggaran Biaya (RAB) Budidaya Ikan Lele Sistem Bioflok


    Biaya Pembangunan Infrastruktur


    No. Uraian Jumlah (Rp)
    1 Biaya Pembangunan Kolam Bioflok (1000 m²)
    - Biaya material (semen, pasir, batu) 10.000.000
    - Upah tenaga kerja 5.000.000
    Total biaya pembangunan kolam 15.000.000

    Biaya Perolehan Peralatan


    No. Uraian Jumlah (Rp)
    1 Instalasi Sistem Bioflok
    - Tangki aerasi 7.000.000
    - Pompa udara 3.500.000
    - Sistem filtrasi 6.000.000
    - Pengatur suhu air 4.500.000
    Total biaya perolehan peralatan 21.000.000

    Biaya Pembelian Benih dan Pakan

    No. Uraian Jumlah (Rp)
    1 Biaya Pembelian Benih dan Pakan
    - Benih Ikan Lele (1000 ekor) 3.000.000
    - Pakan (untuk periode 3 bulan) 6.000.000
    Total biaya pembelian benih dan pakan 9.000.000

    Biaya Operasional Bulanan


    No. Uraian Jumlah (Rp/bulan)
    1 Biaya Operasional Bulanan
    - Biaya Listrik (pompa, sistem aerasi) 1.500.000
    - Biaya Pengobatan dan Suplemen 500.000
    - Biaya Penggajian Tenaga Kerja 2.000.000
    Total biaya operasional bulanan (selama 3 bulan) 12.000.000

    Biaya Lain-lain


    No. Uraian Jumlah (Rp)
    1 Biaya Lain-lain
    - Cadangan dan Kontingensi (10% dari total biaya) 4.500.000
    Total biaya lain-lain 4.500.000

    Total Rencana Anggaran Biaya (RAB)


    No. Uraian Jumlah (Rp)
    1 Biaya Pembangunan Infrastruktur 15.000.000
    2 Biaya Perolehan Peralatan 21.000.000
    3 Biaya Pembelian Benih dan Pakan 9.000.000
    4 Biaya Operasional Bulanan 12.000.000
    5 Biaya Lain-lain 4.500.000
    Total RAB 61.500.000


    Nah seperti itu tadi penjelasan tentang cara budidaya lele bioflok. Perlu diperhatikan dalam setiap budidaya ikan air tawar adalah pemberian pakan dan menjaga kondisi air agar tetap sehat bagi perkembangan ikan. Semoga artikel di atas bisa menjadi gambaran bagi peternak ikan lele pemula sebelum memulai bisnis budidaya. Semoga sukses menjadi pengusaha ternak lele.

    5 komentar:

    1. Sistem bioflok ini kn menggunakan aerator, otomatis air kolam akan berkurang,prtanyaan saya apa bsa sistem bioflok ini ditambah air biasa untuk mnambah air kolam yg berkurang??

      BalasHapus
      Balasan
      1. Bisa bg. Tpi secukup ny. Karna bakal pengaruh sama C/n dan n/p
        Padatan flok nya usahakan 20ml/liter

        Hapus
    2. sistem bioflok itu gk pake sortir ta gan, mohon penjelasan. trus dikasih pakan tambahan boleh gk contoh tiren bekicot keong mas

      BalasHapus
      Balasan
      1. Gk perlu bg. Ikan makin besar . Pakan di kurang in.
        Sesuai in juga nilai C/n rasio ny.
        Mksd ny

        Hapus
    3. C/n rasio juga perlu . Klo terlalu tinggi bakal BGA yg tumbuh

      BalasHapus